Entri Populer

23 Februari 2010

Shalat khusyuk kenapa sulit ?


Shalat khusyuk merupakan idaman dan dambaan setiap muslim. Termasuk diriku, betapa ingin setiap shalat mampu memberikan makna mendalam dalam kehidupan. Membekas dan memantapkan langkah.
Namun sayang semuanya belum sesuai dengan yang kuharapkan. Sudah saya usahakan sepenuh hati namun khusyuk yang didamba belum didapat. Sudah diikuti langkah- langkah praktis namun juga belum mampu menghadirkan khusyuk dalam setiap shalat.

Berbagai pernyataan ulama untuk mencapainya seperti : Menghadirkan hati, faham, takut, berharap dan lain-lain sudah dimaksimalkan untuk praktek. Dan sekali lagi belum semua sesuai harapan tercapai. Lantas bagaimana ?. Kursus atau pelatihan shalat khhusyuk-pun pernah kuikuti dan sudah kuikuti pula tahapan-tahapannya. Namun sekali lagi belum sesuai yang kumau.

Dhuh ALLOH betapa ruginya jika setiap shalatku tidak bermakna. Padahal shalat yang ENGKAU hisab pertama kali. Dhuh ALLOH betapa lemahnya hamba-Mu ini. Mohon berilah petunjuk agar setiap shalat hamba mencapai makna baik bagi diri ini atau dihadapan-Mu - aamiin.

Lega rasanya setelah berdoa - pasrah. Dan apa yang terjadi berikutnya adalah tinggal menunggu dan menerima. Menunggu tuntunan ALLOH memberikan kekhusyukan dalam setiap shalatku dengan menerima segala rasa dalam setiap gerak dan bacaan. Kuikuti saja, ternyata nikmat. Hanya itu kata yang tepat : nikmat. Nggak usah berteori yang muluk-muluk, hanya mengikuti. Dan akhirnya hanya itu yang terasa : nikmat ; entah khusyuk itu kayak gini yang sering kurasakan atau yang lainnya dan bagaimana. Soalnya tidak pernah ada definisi khusyuk yang tepat menurut saya, karena itu berkaitan dengan rasa.

Eh saya bukannya riyak istriku tapi hanya berbagi. Dan maafkan suamimu jika dalam shalat malam tidak pernah mengajakmu berjamaah. Karena saya ingin menikmati : nikmatnya - dan mungkin mengganggu kenikmatan juga bagimu.

QS. 002. Al Baqarah : 45-46 :

45. Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',
46. (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. ( Abu Ya fa )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar